Lucky Charms Moon

Kamis, 24 April 2014

Politik Indonesiaku... :(


“Indonesia adalah Negara Hukum” yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (3). Segala sesuatu harus berdasar pada UUD 1945 termasuk hukum lainnya.
Namun kini, para pejabat tinggi Indonesia justru mengabaikan pasal-pasal yang ada di UUD 1945. Mereka bertindak seenaknya, yang akan mengakibatkan kondisi politik Indonesia saat ini sangatlah memprihatinkan. Para pejabat saling berebut kekuasaan. Janji yang pernah mereka ucapkan, kini dibiarkan begitu saja., Mereka justru berebut kursi jabatan.
Misalnya, seorang yang menyuap rakyatnya dengan uang dan janji-janji untuk mensejahterakan masyarakatnya agar rakyat memilihnya karena ia mencalonkan sebagai anggota DPD. Namun, pada kenyataan setelah menduduki jabatannya, ia lupa akan janji yang telah diucapkan.


Kursi kekuasaan harus dibayar dengan pengorbanan yang besar baik itu berupa material maupun spiritual. Kondisi yang telah dicontohkan sangatlah memprihatinkan, rakyat yang akan menjadi korban dari keadaan politik Indonesia saat ini.


Politik dapat diibaratkan sebagai sabit. Jika sabit itu digunakan oleh petani untuk memotong padi, maka sabit sangatlah bermanfaat., namun, jika sabit itu digunakan oleh pembunuh, maka akan terjadi sebuah kesengsaraan tersendiri bagi keluarga korban.
Ya itulah politik., politik menjadi sebuah alat yang bermanfaat jika digunakan dengan sebaik-baiknya, namun politik juga akan membawa kesengsaraan jika tidak sesuai dalam penggunaannya.

Wujudkan impian bangsa kita


Pendidikan adalah sumber utama pembentukan karakter seseorang. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sangatlah pokok, karena dapat menentukan kualitas kepribadian seseorang.
Indonesia adalah negara yang berbentuk kepulauan, yang terdiri dari 5 pulau besar dan puluhan bahkan ratusan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Banyak pula penduduknya yang tinggal di berbagai penjuru Nusantara. Mereka semua memiliki hak untuk memperoleh pendidikan.
Namun pada kenyataannya pendidikan yang ada di Indonesia saat ini justru menjadi masalah besar bagi pemerintah pusat. Banyak dikalangan saudara-saudara kita yang tinggal di daerah pedalaman tidak mendapatkan fasilitas pendidikan seperti kita saat ini.,
Perlu disyukuri, keadaan kita yang saat ini dapat menikmati fasilitas pendidikan yang memadahi., jangan sia-siakan waktu untuk berleha-leha., kita sekolah hanya tinggal berangkat saja, orang tua yang akan membiayai semuanya., sekarang lihatlah saudara kita, dimana mereka berusaha mencari uang untuk biaya sekolahnya sendiri. Orang tua mereka tak mampu membiayai sekolah anaknya. Dengan kata lain, perekonomian keluarga sangat berpengaruh pada anak.

           (Saudara-saudara kita yang tinggal di daerah pedalaman)

Selain keterbatasan ekonomi keluarga, daerah juga menjadi masalah yang dihadapi pemerintah dalam memenuhi fasilitas pendidikan. Di kota-kota besar, fasilitas sekolah telah memadahi bahkan melimpah ruah. Di sisi lain, di daerah pedalaman yang daerahnya sangat susah dijangkau, mereka belum mendapatkan fasilitas pendidikan layaknya di kota-kota besar. Mereka ada yang melakukan kegiatan belajar mengajar di bawah pohon besar dengan alas tanah dan peralatan seadanya. Mereka tetap mencari ilmu, karena mereka ingin menggapai cita-citanya setinggi mungkin. Seperti ceritanya “Laskar Pelangi”…

Novel yang berjudul “Laskar Pelangi” ini bercerita tentang kehidupan beberapa bocah di Balitong. Sang penulis novel itu memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah sekolah yang kekurangan murid. Mereka (10 siswanya) memiliki cita-cita yang berat. Namun pada akhirnya mereka berhasil mewujudkan cita-citanya.
Inilah yang akan menentukan kepribadian seseorang., seseorang yang tinggal di daerah kota cenderung memiliki kepribadian yang manja, karena semua dapat dijangkau dengan mudah tanpa harus bersusah payah., sedangkan seseorang yang tinggal di daerah pedalaman cenderung memiliki kepribadian yang mandiri, karena mereka selalu berusaha dalam memenuhi kebutuhannya.
Inilah pentingnya pendidikan untuk mewujudkan kepribadian seseorang yang mandiri. 
Semangat kawan..!! wujudkan impian bangsa kita untuk memajukan dunia pendidikan ;)

Selasa, 15 April 2014

Mahabhakti last day


The last day.. Sabtu 5 April 2014
 
Ashsholaatu khoirum minan nauumm…
Azan sholat Subuh telah berkumandang.. dengan segera aku membangunkan temanku untuk melaksanakan sholat subuh.,
Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan mandiri plus masak buat sarapan pagi terakhir di bumi perkemahan Kepurun.. hehe….
“Masak apa ni, Bung?”
“Masak air aja yaa.., ntar kita buat energen, lagian hari ini kita pulang too?”
“Iyaya.., okelah kalo gitu”


Pukul 06.00 air sudah matang, dan masing-masin membuat energen.., hari-hari terakhir kita seperti ini.. welleeehhh.,
Pukul 06.15 persiapan untuk tiap sangga mengirimkan 2 perwakilan apel pagi, menerima instruksi dari sang-ker.
Teman-teman yang lain segera packing barang-barang masing-masing..,dan tepat pukul 09.30 tenda di rubuhkan..,”Akhirnya perkemahan kita berakhir..”
Setelah itu, pukul 10.30-12.00 upacara penutupan dan perjalanan kembali ke sekolah…,





(tenda kita tercinta)
Sayonara…sayonara… samapai berjumpa pula
Buat apa susah, buat apa susah, susah itu tak ada gunanya……

Sampai berjumpa kembali di sekolah, teman…;)

piaraanku