Sebuah pakupun akan menghadapi
masalah pada tubuhnya bila tidak tepat menempatkan diri. Bila ia terletak di
tanah basah, suatu saat ia akan berkarat, tidak berguna, terinjak, bahkan
mungkin suatu saat akan terkubur bersama karat yang menyelimutinya. Tapi bila
kita bisa menempatkannya di tempat yang tepat, kita tancapkan pada sebuah
dinding, walaupun ia berkarat, tapi ia berguna bagi manusia. Sebagai penyangga,
tempat gantungan, atau sebagai penyatu berbagai benda.
Begitu
pula kehidupan manusia. Bila tidak tepat menempatkan diri kita, tidak sadar
siapa diri kita, tidak tahu untuk apa kita di dunia, kita hanyalah seonggok
jasad hidup yang terlunta-lunta.
Bila
kita tidak memanfaatkan potensi yang ada, selalu memandang negatif setiap
peristiwa, membiarkan diri berlumur dosa, bahkan tidak tahu dengan Sang
Pencipta, kita adalah makhluk hidup yang tak berguna. Kemudian hidup ini pun
terasa berat untuk kita lalui.
Masalah
dan cobaan adalah bunga kehidupan orang-orang beriman. Kembalilah kepada Tuhan
bila kita menghadapinya agar kita tenang. Lihat, apakah kita sudah tepat
menempatkan diri. Jangan menjadi paku yang terletak di tanah basah. Tapi
jadilah paku yang dapat menyangga kehidupan manusia. Walaupun kecil, tanpa paku
itu sebuah bangunan besar tidak akan perna berdiri.